Hhh.

apa benar saya memang sudah seharusnya berhenti berusaha?

apa ini jawaban awal atas doa saya?

rasanya mendadak nggak keruan malam ini. apa memang ketidakcocokan itu butuh waktu sekian lama untuk akhirnya diakui dan kemudian diagung-agungkan? apa memang ketidakselarasan itu tidak bisa "diselaraskan" dg cara lain? setelah sekian lama, apa memang tidak bisa terus berusaha, dg sabar?

capek memang. tp jg senang. ini bukan perjalanan yg melulu makan-hati.

bukannya ini semua memang perihal berkompromi dg perbedaan? kl tidak bisa berkompromi dg anda, apa bisa dijamin kl sy akan bisa berkompromi dg lainnya? tidak juga. atau mungkin ini jawabannya: ada perbedaan yg bisa dikompromi, dan ada yg memang tidak bisa.

apakah perbedaan ini sudah terlalu mendasar? bagaimana dg mereka yg berani saling menjalin, bahkan dg perbedaan keyakinan? atau jangan-jangan kita termasuk mereka yg berbeda keyakinan? begini: saya yakin saya cinta kamu, tapi kamu tidak yakin. atau mungkin sebaliknya.

jangan-jangan sy termasuk dl golongan yg menolak menyia-nyiakan waktu sekian tahun yg lalu hanya untuk diselesaikan di tengah jalan pd saat sekarang? tapi yg mana yg benar, sebenarnya? terus menjalani, karena tidak mau menyia-nyiakan waktu yg lalu, atau justru akan menyia-nyiakan waktu jika terus menjalaninya?

Tuhan, tidak bisakah kamu memberitahuku begitu saja, saat ini, tg hal ini?

No comments:

Post a Comment